Teknik Reassurance dalam Konseling
Reassurance (pemberian kata jaminan)
Reassurance merupakan teknik pemberian penghargaan atas unjuk kerja konseli ke arah perubahan positif, dan adanya perubahan kebiasaan atau perilaku baru atau lebih baik atau potensi. Menurut Mulawarman (2006:33) mengemukakan bahwa reassurance adalah keterampilan atau teknik yang digunakan oleh konselor untuk memberikan dukungan atau penguatan terhadap pernyataan positif klien agar lebih yakin dan percaya diri. Keterampilan atau teknik ini juga digunakan untuk mendorong diri klien agar dirinya dapat lebih tabah dan tegar dalam menghadapi situasi atau hal-hal yang tidak menyenangkan bagi dirinya.
B. Tujuan reassurance
Tujuan teknik reassurance adalah sebagai berikut:
Bangkitnya semangat konseli kearah rencana positif
Readanya keraguan, kecemahan, ketegangan konseli untuk melaksanakan perubahan perilaku baru
Menguatnya perilaku baru
Terdorongnya konseli untuk memperluas perilaku baru yang berhasil
Terbebaskannya konseli dari emosi yang menyakitkan, memalukan, dan menekan.
C. Jenis-jenis reassurance
Adapun jenis-jenis reassurance adalah sebagai berikut:
1. Approval (pemberian dukungan)
Merupakan pemberian dukungan yang dilakukan bilamana perbuatan konseli jelas-jelas menguntungkan dirinya.
2. Posdiction (pemberian hasil, posdiksi)
Posdiksi dilakukan karena konselor yakin bahwa konselor jujur, maka konselor memperkuat kesan positif dari perilaku baru yang menguntungkan konseli. Struktur khas yang menandai posdiksi adalah kualita.
Contoh:
Konseli : “Selama ini saya beranggapan matematika itu sulit, ternyata tidak. Kemarin saya mencoba menyelesaikan sendiri tugas-tugas mata pelajaran Matematika dari Bu Rini, Alhamdulillah saya bisa kerjakan dengan benar.”
Konselor : “Bagus, saya hargai keberanianmu untuk mencoba...”
3. Prediction (pembenaran harapan berhasil)
Prediksi diberikan ketika klien menyatakan rencana tindakan yang maju, diramalkan dapat menguntungkn diri konseli, tapi konseli kurang yakin keberhasilannya atas rencana itu. Struktur khas pada prediksi ini ditandai dengan adanya pernyataan hipotesis, kata modalitas , dugaan atau harapan yang intensitasnya berjenjang.
Contoh:
Konseli : "Saya akan belajar lebih giat lagi…"
Konselor : "Bagus… saya mendukung rencanamu untuk belajar lebih giat lagi, saya yakin kamu akan sukses."
4. Factual reassurance (peyakinan dengan fakta)
Factual reassurance merupakan teknik untuk meyakinkan yang snagat halus, hanya tersirat dengan maksud meringankan perasaan duka konseli dan konseli “tiak sendiri”. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi rasa ragu, takut atau cemas dalam menghadapi situasi yang tidak diharapkan.
Contoh:
Konseli : "Selama ini, saya mengira dia pemuda yang setia.Ternyata dia mata keranjang. Dia meninggalkan saya dan bermesraan dengan Sinta. Coba pikir, apa kekurangan saya dibandingkan dengan Sinta?"
Konselor : “Saya mengerti perasaan saudara saat ini,memang setiap orang yang ditinggal pergi orang yang disayangi, seperti saudara saat ini, akan merasakan seperti itu. Saya yakin saudara pasti bisa tegar”.
Komentar
Posting Komentar