Aksiologi

BAB I
PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG
Filsafat merupakan sikap atau pandangan hidup dan sebuah bidang terapan untuk mengevaluasi keberadaannya dengan cara yang lebih memuaskan. Filsafat membawa seseorang kepada pemahaman dan membawa seseorang pada tindakan yang telah layak, filsafat perlu pemahaman bagi seseorang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan karena ia menentukan pikiran dan pengarahan tindakan seseorang unutk mencapai tujuan. 
Filsafat membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin ada baik bersifat abstrak ataupun riil meliputi Tuhan, manusia dan alam semesta. Sebagai salah satu cabang filsafat, aksiologi bermaksud mengkaji tentang nilai-nilai dan mencari kegunaan serta manfaat dari pengetahuan manusia.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa aksiologi itu?
2. Definisi aksiologi menurut para ahli?






BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Aksiologi


Ditinjau dari sisi kebahasaan, aksiologi berasal dari dua kata axios istilah Yunani yang berarti layak atau pantas dan logos yang berarti ilmu atau studi mengenai suatu hal (Bagus, 2002: 33). Secara terminologis aksiologi merupakan ilmu yang meneliti tentang nilai-nilai (Blackburn, 1994: 32) Aksiologi akan diceritakan apa tujuan ilmu itu disusun serta hikmah ilmu tersebut untuk kemaslahatan manusia. (Rasyidin,1999j: 6)
Definisi aksiologi yang digunakan dibeberapa karya-karya ilmiah: 
Dalam jurnal TINJAUAN FILSAFATI (ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI MANAJEMEN PEMBELAJARAN  BERBASIS TEORI SIBERNETIK, karya Tri Suminar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Bahwa Aksiologi adalah bidang yang menyelidiki nilai-nilai (value).  Nilai dan implikasi aksiologi di dalam pendidikan ialah pendidikan yang menguji dan mengintegrasikan semua nilai (nilai tindakan moral, nilai ekspresi keindahan dan nilai kehidupan sosio-politik) di dalam kehidupan manusia dan membinanya ke dalam kepribadian anak. Pertanyaan yang berkaitan dengan aksiologi adalah apakah yang baik atau bagus? (Muhammad Noor Syam, 1986 dalam Jalaludin, 2007: 84).
Contoh-contoh aksiologi dalam buku filsafat ilmu karangan Prof. Dr. Ahmad Tafsir
Aksiologi sains, yaitu membahas kegunaan sains dan bagaimana sains menyelesaikan masalah.
Aksiologi filsafat, yaitu membahas kegunaan dan cara filsafat menyelesaiakan masalah.
Aksiologi mistik, yaitu membahas kegunaan mistik dan cara pengetahuan mistik dalam menyelesaikan masalah.
Dan didalam buku paradigma baru filsafat pendidikan islam karya Dr. Mahfud Junaedi, M.Ag, tentang dimensi aksiologi ilmu, disana tertulis,”sampailah kita kepada sebuah pertanyaan: apakah  kegunaan ilmu itu bagi kita? Aksiologi ilmu meliputi nilai-nilai (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan simbolik, ataupun fisik materiel. Lebih dari itu, nilai-nilai juga ditunjukkan oleh aksiologi sebagai suatu conditiosine quanon yang wajib dipatuhi dalam kegiatan penelitian maupun dalam penerapan ilmu.”

2. Definisi aksiologi menurut para ahli

Menurut plato, yaitu ide tentang kebaikan, istilah: sommun bonnum (kebaikan yang tertinggi).
Menurut thomas aquinas (zaman pertengahan), yaitu membangun pemikiran tentang nilai tertinggi dengan penyebab nilai (causa prima) dalam diri tuhan sebagai kebenaran kehidupan, keabadian, dan kebaikan tertinggi.
Menurut spinoza (zaman modern), yaitu memandang nilai didasarkan pada metafisika, berbagai nilai diselidiki secara terpisah dari nilai pengetahuan.
Menurut aufklarung khan, yaitu memperlihatkan hubungan antara pengetahuan dan moral, estetik, dan religius.
 Menurut Littlejohn, adalah bidang kajian filosofis yang membahas values (nilai-nilai).










BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Ditinjau dari sisi kebahasaan, aksiologi berasal dari dua kata axios istilah Yunani yang berarti layak atau pantas dan logos yang berarti ilmu atau studi mengenai suatu hal. Secara terminologis aksiologi merupakan ilmu yang meneliti tentang nilai-nilai. 
Definisi aksiologi menurut para ahli:
Menurut plato, yaitu ide tentang kebaikan, istilah: sommun bonnum (kebaikan yang tertinggi).
Menurut thomas aquinas (zaman pertengahan), yaitu membangun pemikiran tentang nilai tertinggi dengan penyebab nilai (causa prima) dalam diri tuhan sebagai kebenaran kehidupan, keabadian, dan kebaikan tertinggi.
Menurut spinoza (zaman modern), yaitu memandang nilai didasarkan pada metafisika, berbagai nilai diselidiki secara terpisah dari nilai pengetahuan.
Menurut aufklarung khan, yaitu memperlihatkan hubungan antara pengetahuan dan moral, estetik, dan religius.
Menurut Littlejohn, adalah bidang kajian filosofis yang membahas values (nilai-nilai).
Menurut Runes dalam Dictionary of Philosophy ( 1979:22-23), masalah utama aksiologi berkaitan dengan 4 (empat) factor yang penting




















DAFTAR PUSTAKA
Dr.Mahfud Junaedi, M.Ag. paradigma baru filsafat pendidikan islam. (Depok:kencana. 2017)
Dr.Ahmad Tafsir, Filsafat ilmu, (Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA. 2016)
W. Syam, Nina, Filsafat Sebagai Akar Ilmu Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010)
Septiawan, melihat bias kapital media: asumsi aksiologi dan ontologi sederhana. Mediator, vol 4, no 2, 2003
Nurhayani. TELAAH AKSIOLOGI DAN EPISTIMOLOGI ILMU TERHADAP  PSIKOLOGI ISLAM. TARBIYAH, Vol. XXIII, No. 2, Juli-Desember 2016. TH
Sunaryadi. AKSIOLOGI TARI BEDHAYA KRATON YOGYAKARTA. Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia – Yogyakarta. Kawistara, Vol. 3, No. 3, Desember 2013
Tri Suminar. TINJAUAN FILSAFATI (ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI MANAJEMEN PEMBELAJARAN  BERBASIS TEORI SIBERNETIK. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang .TT.TH

Komentar

Postingan Populer