Teori Pendekatan Konseling Adlerian
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Alfred Adler, seorang dokter yang mengembangkan aliran baru dibidang psikologi yang disebut psikologi individual pada 1911 di Wina. Adler ingin menunjukkan pendekatan holistiknya pada kepribadian- kata individual yang artinya tidak dapat dipisahkan. Pendekatan Adlerian adalah suatu pendekatan kognitif yang berarti bahwa para klien didorong untuk melihat dan memahami dan kemungkinan mengubah gagasan dan keyakinan-keyakinan mereka tentang diri mereka sendiri, dunia mereka, dan bagaimana mereka akan berperilaku di dunia ini. Pendekatan Adlerian memiliki pandangan yang optimistik bahwa orang-orang telah menciptakan kepribadian mereka sendiri dan oleh karena itu bisa memilih untuk berubah. Klien didorong untuk menghargai kekuatan mereka dan mengakui bahwa mereka adalah anggota masyarakat yang sejajar yang bisa membuat sumbangan yang bernilai.
II.Rumusan Masalah
B. Bagaimana pengertian pendekatan adlerian?
C. Apa hakikat manusia dalam pendekatan konseling adlerian?
D. Bagaimana aplikasi pendekatan adlerian dalam konseling?
E. Apa saja kelebihan dan kekurangan konseling adlerian?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Riwayat hidup Alfred Adler
Alfred adler adalah anak ketiga dari sebuah keluarga yang terdiri dari lima anak laki-laki dan dua anak perempuan. Masa anak-anak adler bukanlah masa yang bahagia, oleh karena di sakit-sakitan dan sangat sadar akan datangnya maut. Pada usia 4 tahun dia hampir meninggal karena radang paru-paru, dan pada saat itulah dia berkeputusan menjadi dokter kelak. Adler adalah seorang pelajar yang tidak oandai, dan gurunya menyarankan kepada ayah nya bahwa profesi yang layak baginya adalah tidak lebih dari seorang tukang sepatu. Dengan niat yang membaja pada akhirnya Adler naik ke jenjang juara kelas. Dia melanjutkan studi nya ke fakultas kedokteran univversitas Vienna, buka praktik dokter suasta sebagai spesialis mata. akhirnya dia mengambil spesialis saraf (neurology) dan skiatri, dan minatnya sangat besar akan penyakit anak-anak yang tidak bisa disembuhkan.
Bersama frued dan Jung adler merupakan penyumbang utama dari pengembangan pendekatan psikodinamika pada teori. Tapi setelah delapan sampai sepuluh tahun Frued dan Adler berpisah. Frued menyatakan bahwa Adler adalah seorang yang murtad dan telah meninggalkannya. Adler menekankan adanya kesatuan pada kepribadian, dengan menekankan bahwa manusia itu bisa dipahami sebagai makhluk yang terintegrasi dan lengkap. Pandangan ini menekankan sifat perilaku yang memiliki tujuan, dengan keyakinan bahwa arah yang kita tuju jauh lebih penting daripada dari mana kita berasal.
B.Pengertian pendekatan konseling adlerian
Terapi adlerian adalah suatu pendekatan kognitif yang berarti bahwa para klien didorong untuk melihat dan memahami dan memungkinkan mengubah gagasan dan keyakinan-keyakinan mereka tentang diri mereka sendiri, dunia mereka, dan bagaimana mereka akan berperilaku di dunia itu. Selain itu, para terapis adlerian memberikan klien mereka tugas yang menantang gagasan-gagasan dan keyakinan yang ada dan tugas yang mempresentasikan perubahan dalam pola perilaku kebiasaan mereka.
Pandangan adler bahwa tindakan, pikiran, dan perasaan manusia harus dilihat sebagai satu kesatuan utuh yang konsisten. Seseorang memilih menjadi tipe yang ia inginkan melalui usaha coba-coba sewaktu kanak-kanak dan secara konsisten akan menjadi orang tipe seperti itu sepanjang kehidupannya. Adler menyebut konsistensi ini sebagai bentuk kehidupan, pola kehidupan atau gaya hidup; manusia membentuk pandangan tentang diri mereka sendiri atau dunia dan orang-orang didalamnya, serta bagaimana mereka berperilaku didunia itu. Adler menganggap bahwa tipe manusia macam apapun seseorang akan menjadi, adalah tanggung jawab orang itu sendiri.
C.Hakikat manusia dalam pendekatan konseling adlerian
Adler menunjukkan bahwa, karena hakikat manusia adalah makhluk sosial, maka perilaku manusia harus ditafsirkan dalam konteks sosial. Adler percaya bahwa apa yang terjadi dalam diri seseorang individu dimasa dewasa sangat dipengaruhi oleh enam tahun pertama kehidupan. Fokus adler tidaklah sekedar pada menggali peristiwa dimasa lalu; melainkan, ia tertarik pada persepsi seseorang pada masa lalu dan bagaimana interpretasinya pada masa lalu itu memiliki pengaruh yang berkelanjutan.
Perasaan rendah diri bisa merupakan sumber dari kreatifitas. Rasa rendah diri yang mendasar ini bisa memotivasi kita untuk bisa mencapai penguasaan, superioritas dan kesempurnaan, lebih-lebih dimasa usia dini. Pada usia sekitar enam tahun sasaran hidup sudah terbentuk.
Dari perspektif adler manusia tidaklah sekedar ditentukan oleh keturunan dan lingkungan, melainkan oleh kemampuan mereka untuk menginterpretasi, mempengaruhi serta menciptakan peristiwa. Jadi, Adler tertarik untuk melihat bagaimana manusia bertingkah laku didakam kelompok pertama mereka, yaitu keluarga, dan bagaimana mereka bertingkah laku di kelompok sekolah ketika anak-anak, dan dikelompok kerja ketika mereka dewasa, bagaimana mereka betingkah laku didalam kelompok teman mereka dan dalam hubungan intim.
D.Aplikasi dan pendekatan konseling Adlerian
Tujuan terapeutik menurut pendekatan adlerian: Pertama, bersama klien mengungkap tujuan keliru dan gagasan yang mendasarinya sehingga mereka memahami gaya hidup khas mereka. Kedua, mendorong klien untuk mengakui bahwa mereka memiliki persamaan sosial. Dan untuk mencapai kedua tujuan tersebut diperlukan teknik-teknik terapeutik.
Teknik terapeutik dalam konseling Adlerian adalah sebagai berikut:
1. Mencipatakan hubungan
Hubungan ini didasari oleh rasa peduli, keterlibatan, dan persahabatan yang mendalam. Dengan cara melihat si terapis sebagai manusia dan sahabat yang oleh klien bisa diharapkan untuk tempat bertanya dan meminta pertolongan yang diperlukan.
Salah satu cara untuk menciptakan hubungan terapeutik yang bisa berjalan adalah dengan diberinya klien pertolongan oleh konselor agar bisa menyadari akan aset dan kekuatan yang dimilikinya, dan bukan dengan menangani kekurangan-kekurangannya serta kewajiban-kewajiban yang harus dipikulnya. Oleh karena itu, konselor aliran Adler berfokus pada dimensi positif dan menggunakan dorongan semangat serta dukungan.
2. Menggali dinamika individual
Penganut aliran Adler memfokuskan pada penilaian gaya hidup, yang secara sistematisberurusan dengan satu gambaran yang seksama tentang anggota-anggota keluarga asal dari klien, hubungan mereka dan keadaan mereka. Konselor menolong klien untuk menghubungkan perilaku masa lalu, masa kini, dan masa depan. Agar bisa memiliki cita rasa gaya hidup klien, konselor dengan cermat memperhatikan perasaan, motif, keyakinan dan sasaran. Mozdzierz, dkk. (1984) melukiskan konselor sebagai “penyelidik gaya hidup selama fase terapi itu”.
3. Memberi wawasan
Terapis membuat beberapa hipotesis pandangan klien tentang dirinya sendiri, pandangannya tentang dunia dan keyakinan bawah sadarnya bagaima menjalani kehidupan. Klien perlu memiliki wawasan dan terapis tidak mengharuskan saran-sarannya, karena hubungan ini semacam kerja kemitraan. Perasaan, keyakinan, dan gagasan diterima oleh klien yang juga memiliki pemahaman mengenai bagaimana ia bisa santai seperti itu sehingga tidak ada misteri. Terapis akan membantu klien melihat bagaimana presenting problemnya (gejala awal yang memotivasi klien untuk berkonsultasi dengan terapis) sesuai dengan kehidupannya.
4.Menolong agar bisa berorientasi ulang
Tahap akhir dari proses terapeutik adalah tahap berorientasi pada tindakan yang disebut reorientasi dan reedukasi, atau menerapkan wawasan dalam praktek. Tahap ini memfokuskan pada menolong orang melihat alternatif yang baru dan lebih fungsional. Klien didorong semangatnya dan sekaligus ditantang untuk mengembangkan keberanian mengambil resiko dan membuat perubahan-perubahan dalam hidupnya. Selama tahap reorientasi dari konseling, klien mengambil keputusan dan memodifikasikan sasarn mereka. Mereka didororng semangatnya untuk bertindak seolah-olah mereka itu orang yang mereka inginkan, dengan demikian bertindak untuk menantang asumsinya tentang keterbatasan dirinya. Klien dimita untuk menangkap dirinya sendiri dalam proses mengulangi pola lama yang membawa mereka ke perilaku yang tidak efektif. Hal yang esensial dalam fase ini adalah komitmen, oleh karena apabila klien mengharapkan dirinya berubah, mereka harus ada kemauan untuk menyediakan tugas bagi dirinya sendiri dan mau berbuat sesuatu yang khusus terhadap problema yang dihadapinya. Dengan jalan demikian mereka menerjemahkan wawasan baru mereka menjadi tindakan kongkrit.
E. Kelebihan dan kekurangan konseling adlerian
a) Kelebihan konseling Adlerian antara lain:
Keyakinan yang optimis bahwa setiap orang dapat berubah untuk mencapai sesuatu ke arah evolus manusia bersifat positif.
Penekanan hubungan konseling sebagai suatu media untuk mengubah klien.
Menekankan bahwa kekuatan sebagai pusat pendorong perilaku.
Berorientasi humanistik.
Tingkah lakunya berarah tujuan.
Lebih menekankan pada aspek-aspek psikologis sosial.
b) Kekurangan konseling adlerian antara lain:
Terlalu banyak menekankan pada titik intelektual dalam upaya perubahan.
Penekanan yang berlebihan pada pengalaman nilai, minat subjektif sebagai penentu perilaku.
Meminimalkan faktor biologis dan riwayat masalalu.
Terlalu banyak menekankan tanggung jawab pada ketrampilan diagnostik konselor.
Dari segi presesi kemungkinan untuk di tes dan validitas empiriknya pada pendekatan ini lemah.
Ada kecenderungan untuk menyederhanakan secara berlebihan terhadap beberapa masalah manusia yang kompleks.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Alfred adler adalah anak ketiga dari sebuah keluarga yang terdiri dari lima anak laki-laki dan dua anak perempuan. Adler menekankan adanya kesatuan pada kepribadian, dengan menekankan bahwa manusia itu bisa dipahami sebagai makhluk yang terintegrasi dan lengkap. Pandangan ini menekankan sifat perilaku yang memiliki tujuan, dengan keyakinan bahwa arah yang kita tuju jauh lebih penting daripada dari mana kita berasal
Pandangan adler bahwa tindakan, pikiran, dan perasaan manusia harus dilihat sebagai satu kesatuan utuh yang konsisten. Adler percaya bahwa apa yang terjadi dalam diri seseorang individu dimasa dewasa sangat dipegaruhi oleh enam tahun pertama kehidupan.
Tujuan terapeutik menurut pendekatan adlerian: Pertama, bersama klien mengungkap tujuan keliru dan gagasan yang mendasarinya sehingga mereka memahami gaya hidup khas mereka. Kedua, mendorong klien untuk mengakui bahwa mereka memiliki persamaan sosial. Dan untuk mencapai kedua tujuan tersebut diperlukan teknik-teknik terapeutik. Teknik terapeutik dalam konseling Adlerian adalah sebagai berikut:
Mencipatakan hubungan
Menggali dinamika individual
Memberi wawsan
Menolong untuk berorientasi ulang
DAFTAR PUSTAKA
Corey, Gerald. 1988. Teori dan Praktek konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT ERESCO.
Palmer, Stephen. 2011. Konseling dan Psikoterapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http://agusnoffitasepti.blogspot.co.id/2012/04/teori-konseling-adlerian.html diakses pada 20-03-2018 pukul 19.47
Komentar
Posting Komentar